RESUME
BIMBINGAN KONSELING
BAB II
Oleh :
Rifkhi
Azzuhri
1001974
PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2011
Prinsip-prinsip
bimbingan
Prinsip-prinsip
bimbingan itu adalah :
a. Bimbingan diperuntukan bagi setiap individu
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan pada
semua individu atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang
bermasalah.
b. Bimbingan bersifat individualisasi
Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama
linnya), dan melalui bimbingan individu dapat mempu memaksimalkan keunikannya
tersebut.
c. Bimbingan menekankan hal yang positif
V sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan
kekuatan dan kesuksesan, karena Bimbingan merupakan cara membangun pandangan
positif membangun diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk
berkembang.
d. Bimbingan merupakan usaha bersama
Mereka sebagai teamwork (guru-guru dan kepala sekolah)
juga terlibat dalam proses Bimbingan, bukan hanya tugas dan tanggung jawab
konoler saja.
e. Pengambilan keputusan merupkan hal yang esensial dalam
Bimbingan
Bimbingan diarahkan untuk membentuk individu agar
diarahkan untuk dapan melakukan pilihan dan mengambil keputusan.pilihan membuat
pilihan yang tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus
dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan individu
untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
f.
Bimbingan
berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan
Bidang layanan Bimbingan bersifat multi aspek, yaitu
meiputi aspek pribadi, aspek social, aspek, lingkungan pendidikan, dan aspek
pekerjaan.
Lima
prinsip bimbingan yaitu :
1. Bimbingan dirancang untuk melayani semau siswa, baik
siswa yang mempunyai masalah, ataupun siswa yang tidak mempunyai masalah.
2. Program Bimbingan akan berlangsung secara efektif
apabila ada kerjasama antar personel sekolah, dan dibantu oleh orang yang
berperan diluar personel sekolah.
3. Layanan
Bimbingan didasarkan pada asumsi bahwa individu memiliki paluang yang baik
untuk berkembang melalui pemberian bantuan yang terencana.
4. Bimbingan berasumsi bahwa individu memiliki hak untuk
menentukan sendiri dalam melakukan pilihannya.
5. Bimbingan ditujukan pada perkembangan pribadi setiap
siswa, baikmenyangkut aspek akademik, social, pribadi, maupuun vokasional.
Jenis-jinis layanan Bimbingan adalah sebagai berikut :
a. pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan
lingkungannya
layanan ini untuk mengetahui diri siswa
seluas-luasnya, berserta latar belakang lingkungannya. Hal ini meliputi aspek
fisik, aspek akademis, kecerdasan, minat, social, ekonomi, kepribadian,
cita0cita, social ekonomi, dan pendidikan.
b. Konseling
Merupakan layanan terpenting dalam program bimbingan
bagi siswa untuk memperoleh pemahaman dan kemampuan untuk mengembangkan
kematangan dirinya dan menanggulangi masalah dan kesulitan yang dihadapinya.
c. Penyajian informasi dan penempatan
Penyajian informasi dalam ariti menyajikan keterangan
(informasi) tentang berbagai sapek kehidupan yang diperlukan individu.
Sementara layanan penempatan adalah layanan bantuan yang diberikan pada siswa
dalam rangka menyalurkan dirinya kearah yang tepat sesai dengan kemampuan,
minat, dan bakatnya.
d. Penilaian dan penelitian
Layanan penilaian dilakukan untuk mengetahui tujuan
program bimbingan apa saja yang telah dilaksanakan dapatdicapai. Seedangkan
penelitian ini dimaksdudkan untuk mengembangkan program bimbingan dalam arti menelaah lebih jauh tentang
perkembangannya; menelaah tentang kebutuhan bimbingan yang belum terpenuhi serta
menelaah hakekat individu dan perkembangannya.
Asas Bimbingan dan Konseling.
1.
Rahasia
Menuntut
dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik (klien) yang
telah diungkapkan kepada siapapun.
2.
Sukarela
Menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan antara klien dengan konselor.
3.
Terbuka
Menghendaki agar
klien yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,
baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun mengenai
informasi atau meteri dari luar yang berguna bagi perkembangan dirinya.
4.
Kegiatan
Menghendaki agar
klien barpartisipai secara aktif didalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan.
5.
Mandiri
Menunjuk pada
tujuan umumbimbingan dan konseling, yaitu : klien diharapkan menjadi individu
yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima dirinya sendiri dan
lingkungannya.
6.
Kini
Objek sasaran
layanan bmbingan dan konseling adalah permasalahan klien dalam kondisinya
sekarang.
7.
Dinamis
Layanan
bimbingan tidak monoton dan terus berkelanjutan, jangan sampai berhenti
ditengah jalan.
8.
Terpadu
Kerja samam
antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelanggaraan
layanan bimbingan dn konseling perlu terus dikembangkan.
9.
Harmonis
Layanan BK
didasarkan pada asas dan nilai yang ada, tidak boleh bertentangan dengan nilai
dan norma yang ada, yaitu nilai norma agama, hokum dan peraturan, adat
istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
10. Ahli
Agar layanan dan
kegiatan BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.
11. Alih tangan kasus
Agar pihak-pihak
yang tidak mampu menyelenggarakan layanan BK secara tepat dan tuntas atas
permasalahan klien mengalihtangankan permasalahan itu kepihak yang lebih ahli.
12. Tut wuri handayani
Asas BK yang menghendaki
agar asas BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi,
mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan serta dorongan dan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada klien untuk maju.
Kekeliruan
dalam menafsirkan bimbingan
1. Bimbingan identik dengan pendidikan
Karena bimbingan
merupakan salah satu bagian terpadu dari pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara optimal.
2. Bimbingan hanya untuk siswa-siswa yang salah suai
Karena sebenarnya bimbingan diperuntukan untuk semua
siswa, bukan hanya siswa-siswa yang mempunyai masalah saja atau siswa –siswa
yang kelakuannya nakal saja.
3. Bimbingan berarti bmbingan jembatan/pekerjaan
Bimbingan harus
diselenggarakan dalam segala aspek dan keseluruhan individu, termasuk aspek
fisik, mental, social pribadi, serta aspek akademiknya.
4. Pendidikan diperuntukan bagi sekolah lanjutan
Karena bimbingan
diperuntukan bagi anak-anak, remaja, dan segala masa perkembangan, karena
masalah itu akan terasa dalam masa perkembangan manapun juga.
5. Bimbingan adalah usaha untuk memberikan nasehat
Karena bimbingan
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada individu untuk mencapai pemahaman
diri, dan tidak terfapat unsure paksaan bagi individu yang bersangkutan.
6. Bimbingan menghendaki kepatuhan dalam tingkah laku
Tyang
dikehendaki dari proses bimbingan adalah bukan kepatuhan, melainkan penyesuaian
diri.
7. Bimbingan adalah tugas para ahli
Karena pada dasarnya
bimbingan merupakan tugas kita semua untuk menolong individu atau teman kita
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar