Sabtu, 03 Maret 2012

bimbingan konseling bab 2


RESUME
BIMBINGAN KONSELING
BAB II

Oleh :
Rifkhi Azzuhri
1001974



UPIWARNA


PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2011


Prinsip-prinsip bimbingan
Prinsip-prinsip bimbingan itu adalah :
a.       Bimbingan diperuntukan bagi setiap individu
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan pada semua individu atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah.
b.      Bimbingan bersifat individualisasi
Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama linnya), dan melalui bimbingan individu dapat mempu memaksimalkan keunikannya tersebut.
c.       Bimbingan menekankan hal yang positif
V sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena Bimbingan merupakan cara membangun pandangan positif membangun diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
d.      Bimbingan merupakan usaha bersama
Mereka sebagai teamwork (guru-guru dan kepala sekolah) juga terlibat dalam proses Bimbingan, bukan hanya tugas dan tanggung jawab konoler saja.
e.       Pengambilan keputusan merupkan hal yang esensial dalam Bimbingan
Bimbingan diarahkan untuk membentuk individu agar diarahkan untuk dapan melakukan pilihan dan mengambil keputusan.pilihan membuat pilihan yang tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
f.       Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan
Bidang layanan Bimbingan bersifat multi aspek, yaitu meiputi aspek pribadi, aspek social, aspek, lingkungan pendidikan, dan aspek pekerjaan.
Lima prinsip bimbingan yaitu :
1.      Bimbingan dirancang untuk melayani semau siswa, baik siswa yang mempunyai masalah, ataupun siswa yang tidak mempunyai masalah.
2.      Program Bimbingan akan berlangsung secara efektif apabila ada kerjasama antar personel sekolah, dan dibantu oleh orang yang berperan diluar personel sekolah.
3.       Layanan Bimbingan didasarkan pada asumsi bahwa individu memiliki paluang yang baik untuk berkembang melalui pemberian bantuan yang terencana.
4.      Bimbingan berasumsi bahwa individu memiliki hak untuk menentukan sendiri dalam melakukan pilihannya.
5.      Bimbingan ditujukan pada perkembangan pribadi setiap siswa, baikmenyangkut aspek akademik, social, pribadi, maupuun vokasional.
Jenis-jinis layanan Bimbingan adalah sebagai berikut :
a.       pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkungannya
layanan ini untuk mengetahui diri siswa seluas-luasnya, berserta latar belakang lingkungannya. Hal ini meliputi aspek fisik, aspek akademis, kecerdasan, minat, social, ekonomi, kepribadian, cita0cita, social ekonomi, dan pendidikan.
b.      Konseling
Merupakan layanan terpenting dalam program bimbingan bagi siswa untuk memperoleh pemahaman dan kemampuan untuk mengembangkan kematangan dirinya dan menanggulangi masalah dan kesulitan yang dihadapinya.
c.       Penyajian informasi dan penempatan
Penyajian informasi dalam ariti menyajikan keterangan (informasi) tentang berbagai sapek kehidupan yang diperlukan individu. Sementara layanan penempatan adalah layanan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka menyalurkan dirinya kearah yang tepat sesai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya.
d.      Penilaian dan penelitian
Layanan penilaian dilakukan untuk mengetahui tujuan program bimbingan apa saja yang telah dilaksanakan dapatdicapai. Seedangkan penelitian ini dimaksdudkan untuk mengembangkan program bimbingan  dalam arti menelaah lebih jauh tentang perkembangannya; menelaah tentang kebutuhan bimbingan yang belum terpenuhi serta menelaah hakekat individu dan perkembangannya.

Asas Bimbingan dan Konseling.
1.      Rahasia
Menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik (klien) yang telah diungkapkan kepada siapapun.
2.      Sukarela
Menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan antara klien dengan konselor.
3.      Terbuka
Menghendaki agar klien yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun mengenai informasi atau meteri dari luar yang berguna bagi perkembangan dirinya.
4.      Kegiatan
Menghendaki agar klien barpartisipai secara aktif didalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan.
5.      Mandiri
Menunjuk pada tujuan umumbimbingan dan konseling, yaitu : klien diharapkan menjadi individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya.
6.      Kini
Objek sasaran layanan bmbingan dan konseling adalah permasalahan klien dalam kondisinya sekarang.
7.      Dinamis
Layanan bimbingan tidak monoton dan terus berkelanjutan, jangan sampai berhenti ditengah jalan.
8.      Terpadu
Kerja samam antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelanggaraan layanan bimbingan dn konseling perlu terus dikembangkan.
9.      Harmonis
Layanan BK didasarkan pada asas dan nilai yang ada, tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai norma agama, hokum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
10.  Ahli
Agar layanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.
11.  Alih tangan kasus
Agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan BK secara tepat dan tuntas atas permasalahan klien mengalihtangankan permasalahan itu kepihak yang lebih ahli.
12.  Tut wuri handayani
Asas BK yang menghendaki agar asas BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi, mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan serta dorongan dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada klien untuk maju.
Kekeliruan dalam menafsirkan bimbingan
1.      Bimbingan identik dengan pendidikan
Karena bimbingan merupakan salah satu bagian terpadu dari pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
2.      Bimbingan hanya untuk siswa-siswa yang salah suai
Karena sebenarnya bimbingan diperuntukan untuk semua siswa, bukan hanya siswa-siswa yang mempunyai masalah saja atau siswa –siswa yang kelakuannya nakal saja.
3.      Bimbingan berarti bmbingan jembatan/pekerjaan
Bimbingan harus diselenggarakan dalam segala aspek dan keseluruhan individu, termasuk aspek fisik, mental, social pribadi, serta aspek akademiknya.
4.      Pendidikan diperuntukan bagi sekolah lanjutan
Karena bimbingan diperuntukan bagi anak-anak, remaja, dan segala masa perkembangan, karena masalah itu akan terasa dalam masa perkembangan manapun juga.
5.      Bimbingan adalah usaha untuk memberikan nasehat
Karena bimbingan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada individu untuk mencapai pemahaman diri, dan tidak terfapat unsure paksaan bagi individu yang bersangkutan.
6.      Bimbingan menghendaki kepatuhan dalam tingkah laku
Tyang dikehendaki dari proses bimbingan adalah bukan kepatuhan, melainkan penyesuaian diri.
7.      Bimbingan adalah tugas para ahli
Karena pada dasarnya bimbingan merupakan tugas kita semua untuk menolong individu atau teman kita dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar