Mekanisme
proses terjadi dan berlangsungnya suatu perilaku itu dapat dijelaskan sebagai
berikut :
S®R atau S®O®R
S = stimuluss (perangsang)
R = resppon (perilaku)
O = organism (individu manusia)
Karena S dating dari lingkungan (W = world) dan R
juga ditujukan pada lingkungan, gambaran visual tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
W®S®O®R®W
Yang
dimaksud lingkungan (W) yaitu sebagai berikut :
·
Lingkungan
Objektif : segala sesuatu yang ada disekitar individu dan secara potensialnya
dapat melahirkan S
·
Lingkungan
Efektif : segala sesuatu yang actual merangsang organosme karena sesuai dengan
dunia kepribadiannya (W = unwelf)
Dengan demikian, perilaku sadar dapat ditulis sebagai berikut :
W®S®Ow®R®W
Ada dua
kelompok penting yang mempengaruhi kepentingan mekanisme proses perilaku yaitu
:
-
Receptor
(panca indra, alat penerima S)
-
Efeector
(syaraf, otot, dlsb, pelaksana gerak R)
Mekanisme
perilaku dan sepontan dapat digambarkan sebagai berikut :
W®S®r®e®R®W atau W®S®r®Ow®e®R®W
r = receptor e =
efector
konsep diatas banyak diwarnai dasar pandangan aliran
behaviorisme, sedangkan mekanisme penjelasan lainnya banyak dipengaruhi
pandangan Holisme.
Mekanisme pperilaku itu dapat dijelaskan dalam konteks :
what, how, why.
-
Apa : menunjukan kepada tujuan apa yang harus
dicapai dengan perilaku itu.
-
Bagaimana : menunjukan kepada jenis dan bentuj
cara mencapai tujuan tersebut .
-
Mengapa : menunjukan kepada motivasi yang
menggerakan terjadinya dan berlangsungnya perilaku itu.
Pola urutan dalam konteks ini
dapat digambarkan sbb:
Kebutuhan dirasakan®dorongan timbul®aktivitas dilakukan®tujuan hayati
Pola tersebut juga dapat
digambarkan secara siklus (melingkar) atau sering disebut juga stereotype
behavior.
Kompetensi profesionalisme guru
Barlow
berpendapat bahwa kompetensi prifesionalisme guru adalah kemampuan dan
kewenangan geru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang professional
adalah guru yang mampu melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi
sebagai profesi maupn sumber kehidupan.
Dalam menjalankan kemampuan
profeainya, guru dituntut untuk memiliki berbagaii kompetensi yang bersifat
psikologi, meliputi :
1.
Kompetensi kognitif guru
Yang dituntun dari kemampuan kognitif
adalah fleksibitas kognitif, yang ditandai dengan adanya keterbukaan gguru
dalam berpikir dan beradaptasi.
2.
Kompetensi afektif guru
Guru hendaknya memiliki sikap\perasaan yang
menunjang prosees pembalajaran yang dilakukannya.
3.
Kompetensi psikomotoor guru
Kompetensi psikomotor guru meerupakan
keterampilan yang bersifat jasmaniah yang dibutuhkan oleh guru untuuk menunjang
kegiatan prafesionalnya sebagai guru.
PERANAN,TUGAS
DAN TANGGUNG JAWAB GURU
A.
Pendidikan dalam arti luas
Pendidikan dalam
arti luas mencakup seluruh proses dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya,baik
secara formal dan nonformal dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahp
perkembangannya secara optimal sehingga ia mampu mencapai taraf kedewasaan
tertentu. Dalam konteks ini peranan guru memiliki tugas dan peranan sebagai
berikut :
1.
Konsenvator (pemelihara)
2.
Inovator (pengembang)
3.
Transmitor (penrus)
4.
Transformator (penerjemah)
5.
Organisator (penyelenggara)
B.
Pendidikan dalam arti sempit
Pendidikan merupakan salah satu proses interaksi
belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran
(instructional) gage and berliner menjelaskan bahwa dalam konteks ini guru
berperan,bertugas dan bertanggung jawab sebagai :
1.
Planner (perencana)
2.
Organizer (pelaksana)
3.
Evaluator (penilai)
C.
Menurut pendapat Gage dan Berliner
Berdasarkan kurikulum 1975 dan 1994 perlu
ditambahkan tugas guru sebagai pengubah perilaku peserta didik. Berdasarkan
konsep dengan beberapa paham
1.
Paham holistik (holisme)
2.
Paham behavioristik (behaviorisme)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar