Rabu, 12 September 2012

bimbingan konseling bab 6


FAKTOR-FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG MENIMBULKAN KEBUTUHAN AKAN BIMBINGAN

Kebutuhan akan bimbingan timbul karena adanya masalah-masalah yang dihadapi oleh individu yang terlibat dalam kehidupan masyarakat. Semakin rumit struktur masyarakat dan keadaanya, semakin banyak dan rumit pulalah masalah yang dihadapi oleh individu yang terdapat dalam masyarakat itu.
Jadi kebutuhan akan bimbingan itu timbul karena terdapat faktor yang menambah rumitnya keadaan masyarakat dimana individu itu hidup. Faktor-faktor diantaranya sebagai berikut :

1). Perubahan konstelasi keluarga
            Pada tahun 1970 keluarga di Amerika mengalami perubahan yang cukup berarti, seperti melemahnya otoritas suami(pria), meningkatnya tuntutan kesamaan hak bagi kaum perempuan, dan meretaknya kedekatan hubungan antar anggota keluarga. Masalah tersebut diikuti oleh permasalahan lain, yaitu semakin meningkatnya angka penceraian dari tahun 1970 sampai 1980-an, dan kecenderungan pola orangtua tunggal (one/single parent) dalam keluarga.
            Seperti di atas, seringkali dihadapkan  kepada kebuntuan atau kesulitan mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang dihadapinya, sehingga apabila tidak segera mendapat bantuan dari luar, maka masalah yang dihadapinya akan semakin parah. Salah satu bantuan yang dapat memfasilitasi keluarga memecahkan masalah yang dihadapinya adalah layanan konseling (family counseling)  yang diberikan oleh seorang konselor yang professional.
Suatu artikel tang berjudul ‘’typical family amerika-a finishing institution’’ menyimpulkan hasil penelitian dan pemikiran sejumlah para ahli nasional tentang keluarga sebagai berikut :
  1. Anak-anak diasuh secara berbeda dan sering diasuh oleh orang luar
  2. Ibu merasa dihantui ileh perasaan bersalah pada saat meninggalkan anak-anaknya untuk pergi bekerja
  3. Perceraian dan masalah lain menyertainya terus meningkat
  4. Keluarga kehilangan fungsi ekonomi, karena kaum perempuan menjadi lebih mandiri dalam financial, dan
  5. Pasangan suami istri cenderung kurang mempunyai minat untuk punya anak.
Masalah lain yang menerpa keluarga di Amerika adalah sebagai berikut ;
  1. Meningkatnya pelecehan seksual terhadap anak-anak yang diestimasi mulai 5% sampai 15% dari penduduk amerika,
  2. Masalah pemukulan terhadap istri merupakan peristiwa yang sering terjadoi dalam keluarga, dan
  3. Banyak orang tua  yang datang kekonselor untuk mendiskusikan kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak, dan masalah obat dan minuman keras yang dilakukan anak.
Keluarga yang fungsional adalah kelularga yang ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut ;
1.      Sikap memperhatikan dan mencintai,
2.      Bersikap terbuka dan jujur,
3.      Orang tua mau mendengarkan anak, menerima perasaannya dan mengakui pengalamannya,
4.      Ada shering masalah dianggota keluarga dengan baik,
5.      Mempu berjuang mengatasi masalah keluarganya,
6.      Saling menyesuaikan diri dan saling mengakomodasi,
7.      Orangtua mengayomi atau melindungi anak, dan
8.      Keluarga memenuhi psikososial anak dan mewariskan nilai-nilai budaya.
Sementara keluarga yang difngsional (tidak normal) ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut ;
1.      Adabya pengekangan dorongan dan penindasan perasaan,
2.      Mengalami kematian emosional,
3.      Kurang bisa beradaptasi dengan keadaan yang berubah, dan
4.      Tidak berfungsinya struktur keluarga.
2). Perkembangan pendidikan
            Demokrasi dalam bidang kenegaraan menyebabkan demokratisasi dalam bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Hal ini berarti pemberian kesempatan kepada setiap orang untuk menikmati pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh badan swasta. Kesempatan yang terbuka ini menyebabkan berkumpulnya murid-murid dari berbagai kalangan yang berbeda-beda latar belakangnya antara lain, agama, etnis, keadaan social, adat istiadat, dan ekonomi.  
Hal semacam ini menimbulkan bertumpuknya masalah yang dihadapi seorang yang terlibat dalam kelompok campuran itu. Tidak sedikit konflik yang terjadi didalamnya kelompok semacam itu. Kelonpok itu terdiri atas orang-orang yang pada mulanya tidak hendak bersatu, sedangkan dalam kesempatan yang terbuka itu, mereka bergaul bersama-sama.
            Hal ini sering menimbulkan terjadinya kelompok-kelompok kecil yang berusaha memisahkan drir dari kelompok besar dimana mereka berada. Dan hal ini menambah meruncingnya pertentangan-pertentangan yang memerlukan pemecahan yang sungguh-sungguh. Pemecahan ini dapat diperoleh dengan melaksanakan bimbingan bagi anggota yang bersangkutan, dalam hal ini kelompok murid sekolah. Pada tahun 1970 telah terjadi perubahan yang cukup dramatis di sekola-sekolah negeri di Amerika, yaitu meningkatnya perhatian terhadap penuntasan keterampilan belajar yang fundamental, seperti membaca, menulis, berbicara, dan aritmatik/matematika.

3). Dunia kerja
            Dewasa ini masalah karir telah menjadi komponen layanan bimbingan yang lebih penting dibandingkan pada masa sebelumnya. Fenomena ini disebabkan oleh adanya berbagai perubahan dalam dunia kerja, terutama pada tahun 1970-an. Berbagai perubahan itu diantaranya sebagai berikut :
a)      Semakin berkurangnya kebutuhan terhadap para pekerja yang tidak memiliki keterampilan.
b)      Meningkatnya kebutuhan terhadap para pekerja yang professional dan memiliki keterampilan teknik.
c)      Berkembangnya berbagai jenis pekerjaan sebagai dampak dari penerapan teknologi maju.
d)     Berkembangnya perindustrian di berbagai daerah.
e)      Berbagai jenis pekerjaan yang baru memerlukan cara-cara pelayanan yang baru.
f)       Semakin bertambahnya junlah para pekerja yang masih berusia muda dalam dunia kerja.
Ernaldi Bahar (republic, 25 september 1995) mengemukakan bahwa: “gangguan jiwa merupakan gambaran khas kota metropolitan yang diperkirakan angkanya akan semakin membesar setiap tahunnya”. Masalah kesehatan jiwa di Indonesi menduduki urutan kedua setelah penyakit menular.
4) Perkembangan Kota metropolitan
            Situasi di atas mungkin akan semakin lebih buruk lagi di masa yang akan datang, karena kecenderungan bertumbuhnya kota-kota di abad ke-21 (dan seterusnya) akan semakin diperparah dengan meledaknya arus urbanisasi.
            Sehubungan dengan hal ini, Saeful Dullah (potret pertumbuhan kota abad ke -21, pikiran rakyat, 14-9-1996) mengemukakan dampak social yang buruk dari pertumbuhan kota di abad ke-21 terutama kota-kota berkembang yaitu sebagai berikut :
a)      umumnya orang desa ke kota negara berkembang lebih banyak dimotivasi dengan niat untuk “mengadu nasib” ketimbang untuk “memenuhi permintaan kebutuhan pekerjaan” sebagaimana halnya banyak terjadi dalam proses urbanisasi di Negara-negara industry di abad ke -19.
b)      tidak mengherankan apabila masalah pengangguran dan kemiskinan dengan segala akibat social yang ditimbulkannya diproyeksikan akan semakin menjadi masalah serius bagi sejumlah kota besar di Negara berkembang.
c)      keadaanakan semakin serius karena kebanyakan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang tidak memenuhi kebutuhan lapangan kerja di kota. Hasil studi organisasi buruh internasional (ILO) mengungkapkan bahwa sebagian besar tenaga kerja, khusunya wanita adalah tenaga kerja murah yang tidak memiliki keterampilan. Mereka adalah kelompok manusia yang paling rendah dan akan menjadi kelompok manusia pertama yang tergilas oleh roda persaingan hidup dikota. Akhirnya mereka terpuruk, sehingga terpaksa melakukan apa saja untuk mempertahankan hidupnya.
d)     masalah pemukiman yang ditandai dengan menjamurnya pendirian rumah gubuk yang illegal atau tidak memiliki sama sekali tempat tinggal, merupakan masalah pelik lain yang akan membuat lingkungan semakin memperburuk kota-kota besar di Negara berkembang.
e)      masalah lain adalah terbatasnya kemampuan penyediaan fasilitas air bersih disbanding jumlah permintaan kebutuhan. Ironisnya penduduk miskin kota terpaksa harus membeli air jauh lebih mahal ketimbang mereka yang berbeda pada kelas menengah ke atas.
f)       yang paling menyedihkan ladi adalah bahwa bank dunia memperkirakan bahwa pada tahun 2000, setiap tahunnya tidak kurang dari 5 juta anak akan meninggal akibat lingkungan yang semakin buruk.

5). Perkembangan komunikasi
            Dampak media massa (terutama televise) terhadap kehidupan manusia sangatlah besar. Pengaruhnya seperti virus influenza yang mudah menyebar kemanusia. Televisi telah menjadi pusat hiburan keluarga. Dewasa ini anak-anak dan para remaja rata-rata menghabiskan waktu setiap harinya sekitar 6 jam untuk menonton televisi. Propaganda atau iklan yang ditayangkan televisi telah mengembangkan sikap konsumerisasi dikalangan masyarakat.
6). Seksisme dan rasisme
            Seksisme merupakan paham yang mengunggulkan salah satu jenis kelamin dari jenis kelamin yang lainnya. Sedangkan rasisme merupakan paham yang mengunggulkan ras satu dengan yang lainnya.
Di Amerika, seksisme masih merupakan kebiasaan atau fenomena umum dikalangan masyarakat. Fenomena ini seperti Nampak dari sikap para orang tua yang masih memegang budaya tradisional dalam pemilihan karir bagi anak wanita, yaitu membatasi atau tidak memberikan kebebasan kepada anak wanita untuk memilih sendiri karir yang diminatinya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka program bimbingan mempunyai peranan penting, dalam upaya membantu orang tua agar memeliki pemahaman bahwa anak wanita pun memiliki peluang yang sama dengan anak laki-laki dalam memiliki karir yang disenanginya.
7). Kesehatan mental
            Masalah kesehatan mental di Amerika ternyata semakiin marak, tidak dapat dihentikan. Data tentang maraknya masalah kesehatan mental ini dilaporkan oleh coleman yang melakukan survey pada tahun 1974. Laporan itu menunjukkan bahwa :
  1. 10 juta orang Amerika mengalami gangguan jiwa (neurotic)
  2. 2 juta orang mengalami sakit jiwa (psikosis)
  3. 200.000 orang atau lebih mencoba melakukan bunuh diri
  4.  4 juta orang atau lebih mengalami kepribadian anti social
  5. 500.000 orang berurusan dengan lembaga-lembaga pengadilan
  6. 9  juta atau lebih orang kecanduan minum minuman keras (alcohol)
  7. 1 juta orang atau lebih menyalahgunakan obat0obatan terlarang
  8. 5.5 juta anak-anak dewasa mengalami gangguan emosional.
8). Perkembangan teknologi
            Dengan perkembangan teknolohi yang sangat pesat, timbul dua masalah penting, yang menyebabkan kerumitan struktur dan keadaan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
(1) penggantian sebagian besar tenaga kerja dengan alat-alat mekanis-elektronik, dan hal lain ini mau tidak mau menyebabkan pengangguran, dan
(2) bertambahnya jenis-jenis pekerjaan dan jabatan baru yang menghendaki keahlian khusus dan memerlukan pendidikan khusu pula bagi orang-orang yang hendak menjabatnya.
            Kedua masalah utama ini menimbulkan kebutuhan bagi orang-orang yang bersangkutan, terutama murid-murid disekolah, untuk mendapatkan pengetahuan tentang berbagai pilihan jabatan dan cara memilihnya dengan tepat. Hal ini menimbulkan kebutuhan pada mereka untuk meminta bantuan kepada orang lain atau badan yang berwenang untuk memecahkannya. Dan disinilah kebutuhan akan bimbingan itu terasa sangat dibutuhkan.
9). Kondisi moral
            Kebebasan untuk menganut agama sesuai dengan keyakinan masing-masing individu menyebabkan seorang individu berpikir dan menilai setiap agama yang dianutnya. Kadang-kadang menilainya berdasarkan nilai-nilai moral umum yang dianggapnya paling baik. Hal semacam ini kadang-kadang menimbulkan keraguan akan kepercayaan yang telah diwarisinya dari orang tua mereka.
            Dari pada itu, terutama pada para kaum muda, penilaian keyakinan agama itu sering didasarkan atas kesenangan pribadi yang nyata yang akan membawa kepada perasaan tertekan oleh norma-norma agama ataupun nilai moral yang dianut oleh orangtuanya atau masyarakat terdekat. Ini dibandingkannya dengan norma-norma yang telah diciptakan dalam kelompok mereka sendiri.
Dengan demikian mereka akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan yang tidak mudah untuk ditentukan, karena menyangkut hal yang sangat mendasar dan peka. Makin banyak ragamnya ukuran penilaian, makin besar pula konflik yang diderita oleh individu yang bersangkutan dan makin terasahlah kebutuhan akan bimbingan yang baik untuk menanggulanginya.
10). Kondisi social ekonomi
            Perbedaan yang sangat besar dalam faktor ekonomi di antara anggota kelompok campuran, menimbulkan masalah yang berat. Masalah ini terutama sangat dirasakan oleh individu yang berasal dari golongan ekonomi lemah, tidak mampu, atau golongan “rendahan”. Di kalangan mereka, terutama anak-anak yang berasal dari social ekonomi lemah, tidak mustahil untuk timbul kecemburuan social, perasaan rendah diri atau perasaan tidak nyaman  untuk bergaul dengan anak-anak dari kelompok orang-orang kaya. Untuk menanggulanginya maslah ini dengan sendirinya memerlukan adanya bimbingan, baik terhadap mereka yang datang dari golongan yang kurang mampu atau pun mereka yang dari golongan sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar