FAKTOR-FAKTOR
SOSIAL BUDAYA YANG MENIMBULKAN KEBUTUHAN AKAN BIMBINGAN
Kebutuhan
akan bimbingan timbul karena adanya masalah-masalah yang dihadapi oleh individu
yang terlibat dalam kehidupan masyarakat. Semakin rumit struktur masyarakat dan
keadaanya, semakin banyak dan rumit pulalah masalah yang dihadapi oleh individu
yang terdapat dalam masyarakat itu.
Jadi
kebutuhan akan bimbingan itu timbul karena terdapat faktor yang menambah
rumitnya keadaan masyarakat dimana individu itu hidup. Faktor-faktor diantaranya
sebagai berikut :
1).
Perubahan konstelasi keluarga
Pada tahun 1970 keluarga di Amerika
mengalami perubahan yang cukup berarti, seperti melemahnya otoritas
suami(pria), meningkatnya tuntutan kesamaan hak bagi kaum perempuan, dan
meretaknya kedekatan hubungan antar anggota keluarga. Masalah tersebut diikuti
oleh permasalahan lain, yaitu semakin meningkatnya angka penceraian dari tahun
1970 sampai 1980-an, dan kecenderungan pola orangtua tunggal (one/single
parent) dalam keluarga.
Seperti
di atas, seringkali dihadapkan kepada
kebuntuan atau kesulitan mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang
dihadapinya, sehingga apabila tidak segera mendapat bantuan dari luar, maka
masalah yang dihadapinya akan semakin parah. Salah satu bantuan yang dapat memfasilitasi
keluarga memecahkan masalah yang dihadapinya adalah layanan konseling (family
counseling) yang diberikan oleh seorang
konselor yang professional.
Suatu
artikel tang berjudul ‘’typical family amerika-a finishing institution’’
menyimpulkan hasil penelitian dan pemikiran sejumlah para ahli nasional tentang
keluarga sebagai berikut :
- Anak-anak diasuh
secara berbeda dan sering diasuh oleh orang luar
- Ibu merasa
dihantui ileh perasaan bersalah pada saat meninggalkan anak-anaknya untuk
pergi bekerja
- Perceraian dan
masalah lain menyertainya terus meningkat
- Keluarga
kehilangan fungsi ekonomi, karena kaum perempuan menjadi lebih mandiri
dalam financial, dan
- Pasangan suami
istri cenderung kurang mempunyai minat untuk punya anak.
Masalah
lain yang menerpa keluarga di Amerika adalah sebagai berikut ;
- Meningkatnya
pelecehan seksual terhadap anak-anak yang diestimasi mulai 5% sampai 15%
dari penduduk amerika,
- Masalah pemukulan
terhadap istri merupakan peristiwa yang sering terjadoi dalam keluarga,
dan
- Banyak orang
tua yang datang kekonselor untuk
mendiskusikan kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak, dan masalah obat
dan minuman keras yang dilakukan anak.
Keluarga yang fungsional adalah
kelularga yang ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut ;
1. Sikap
memperhatikan dan mencintai,
2. Bersikap
terbuka dan jujur,
3. Orang
tua mau mendengarkan anak, menerima perasaannya dan mengakui pengalamannya,
4. Ada
shering masalah dianggota keluarga dengan baik,
5. Mempu
berjuang mengatasi masalah keluarganya,
6. Saling
menyesuaikan diri dan saling mengakomodasi,
7. Orangtua
mengayomi atau melindungi anak, dan
8. Keluarga
memenuhi psikososial anak dan mewariskan nilai-nilai budaya.
Sementara keluarga yang difngsional
(tidak normal) ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut ;
1. Adabya
pengekangan dorongan dan penindasan perasaan,
2. Mengalami
kematian emosional,
3. Kurang
bisa beradaptasi dengan keadaan yang berubah, dan
4. Tidak
berfungsinya struktur keluarga.
2).
Perkembangan pendidikan
Demokrasi dalam bidang kenegaraan
menyebabkan demokratisasi dalam bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Hal ini berarti pemberian kesempatan kepada setiap orang untuk menikmati
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh badan swasta.
Kesempatan yang terbuka ini menyebabkan berkumpulnya murid-murid dari berbagai
kalangan yang berbeda-beda latar belakangnya antara lain, agama, etnis, keadaan
social, adat istiadat, dan ekonomi.
Hal semacam ini menimbulkan bertumpuknya
masalah yang dihadapi seorang yang terlibat dalam kelompok campuran itu. Tidak
sedikit konflik yang terjadi didalamnya kelompok semacam itu. Kelonpok itu
terdiri atas orang-orang yang pada mulanya tidak hendak bersatu, sedangkan
dalam kesempatan yang terbuka itu, mereka bergaul bersama-sama.
Hal ini sering menimbulkan
terjadinya kelompok-kelompok kecil yang berusaha memisahkan drir dari kelompok
besar dimana mereka berada. Dan hal ini menambah meruncingnya
pertentangan-pertentangan yang memerlukan pemecahan yang sungguh-sungguh.
Pemecahan ini dapat diperoleh dengan melaksanakan bimbingan bagi anggota yang
bersangkutan, dalam hal ini kelompok murid sekolah. Pada tahun 1970 telah
terjadi perubahan yang cukup dramatis di sekola-sekolah negeri di Amerika,
yaitu meningkatnya perhatian terhadap penuntasan keterampilan belajar yang
fundamental, seperti membaca, menulis, berbicara, dan aritmatik/matematika.
3).
Dunia kerja
Dewasa ini masalah karir telah
menjadi komponen layanan bimbingan yang lebih penting dibandingkan pada masa
sebelumnya. Fenomena ini disebabkan oleh adanya berbagai perubahan dalam dunia
kerja, terutama pada tahun 1970-an. Berbagai perubahan itu diantaranya sebagai
berikut :
a) Semakin
berkurangnya kebutuhan terhadap para pekerja yang tidak memiliki keterampilan.
b) Meningkatnya
kebutuhan terhadap para pekerja yang professional dan memiliki keterampilan
teknik.
c) Berkembangnya
berbagai jenis pekerjaan sebagai dampak dari penerapan teknologi maju.
d) Berkembangnya
perindustrian di berbagai daerah.
e) Berbagai
jenis pekerjaan yang baru memerlukan cara-cara pelayanan yang baru.
f) Semakin
bertambahnya junlah para pekerja yang masih berusia muda dalam dunia kerja.
Ernaldi Bahar (republic, 25 september
1995) mengemukakan bahwa: “gangguan jiwa merupakan gambaran khas kota
metropolitan yang diperkirakan angkanya akan semakin membesar setiap tahunnya”.
Masalah kesehatan jiwa di Indonesi menduduki urutan kedua setelah penyakit
menular.
4)
Perkembangan Kota metropolitan
Situasi di atas mungkin akan semakin
lebih buruk lagi di masa yang akan datang, karena kecenderungan bertumbuhnya
kota-kota di abad ke-21 (dan seterusnya) akan semakin diperparah dengan
meledaknya arus urbanisasi.
Sehubungan dengan hal ini, Saeful
Dullah (potret pertumbuhan kota abad ke -21, pikiran rakyat, 14-9-1996)
mengemukakan dampak social yang buruk dari pertumbuhan kota di abad ke-21 terutama
kota-kota berkembang yaitu sebagai berikut :
a) umumnya
orang desa ke kota negara berkembang lebih banyak dimotivasi dengan niat untuk
“mengadu nasib” ketimbang untuk “memenuhi permintaan kebutuhan pekerjaan”
sebagaimana halnya banyak terjadi dalam proses urbanisasi di Negara-negara
industry di abad ke -19.
b) tidak
mengherankan apabila masalah pengangguran dan kemiskinan dengan segala akibat
social yang ditimbulkannya diproyeksikan akan semakin menjadi masalah serius
bagi sejumlah kota besar di Negara berkembang.
c) keadaanakan
semakin serius karena kebanyakan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan dan
keterampilan yang tidak memenuhi kebutuhan lapangan kerja di kota. Hasil studi
organisasi buruh internasional (ILO) mengungkapkan bahwa sebagian besar tenaga kerja,
khusunya wanita adalah tenaga kerja murah yang tidak memiliki keterampilan.
Mereka adalah kelompok manusia yang paling rendah dan akan menjadi kelompok
manusia pertama yang tergilas oleh roda persaingan hidup dikota. Akhirnya
mereka terpuruk, sehingga terpaksa melakukan apa saja untuk mempertahankan
hidupnya.
d) masalah
pemukiman yang ditandai dengan menjamurnya pendirian rumah gubuk yang illegal
atau tidak memiliki sama sekali tempat tinggal, merupakan masalah pelik lain
yang akan membuat lingkungan semakin memperburuk kota-kota besar di Negara
berkembang.
e) masalah
lain adalah terbatasnya kemampuan penyediaan fasilitas air bersih disbanding
jumlah permintaan kebutuhan. Ironisnya penduduk miskin kota terpaksa harus
membeli air jauh lebih mahal ketimbang mereka yang berbeda pada kelas menengah
ke atas.
f) yang
paling menyedihkan ladi adalah bahwa bank dunia memperkirakan bahwa pada tahun
2000, setiap tahunnya tidak kurang dari 5 juta anak akan meninggal akibat
lingkungan yang semakin buruk.
5).
Perkembangan komunikasi
Dampak media massa (terutama
televise) terhadap kehidupan manusia sangatlah besar. Pengaruhnya seperti virus
influenza yang mudah menyebar kemanusia. Televisi telah menjadi pusat hiburan
keluarga. Dewasa ini anak-anak dan para remaja rata-rata menghabiskan waktu
setiap harinya sekitar 6 jam untuk menonton televisi. Propaganda atau iklan
yang ditayangkan televisi telah mengembangkan sikap konsumerisasi dikalangan
masyarakat.
6).
Seksisme dan rasisme
Seksisme merupakan paham yang
mengunggulkan salah satu jenis kelamin dari jenis kelamin yang lainnya.
Sedangkan rasisme merupakan paham yang mengunggulkan ras satu dengan yang
lainnya.
Di
Amerika, seksisme masih merupakan kebiasaan atau fenomena umum dikalangan
masyarakat. Fenomena ini seperti Nampak dari sikap para orang tua yang masih
memegang budaya tradisional dalam pemilihan karir bagi anak wanita, yaitu
membatasi atau tidak memberikan kebebasan kepada anak wanita untuk memilih sendiri
karir yang diminatinya.
Berdasarkan
kondisi tersebut, maka program bimbingan mempunyai peranan penting, dalam upaya
membantu orang tua agar memeliki pemahaman bahwa anak wanita pun memiliki
peluang yang sama dengan anak laki-laki dalam memiliki karir yang disenanginya.
7).
Kesehatan mental
Masalah kesehatan mental di Amerika
ternyata semakiin marak, tidak dapat dihentikan. Data tentang maraknya masalah
kesehatan mental ini dilaporkan oleh coleman yang melakukan survey pada tahun
1974. Laporan itu menunjukkan bahwa :
- 10 juta orang
Amerika mengalami gangguan jiwa (neurotic)
- 2 juta orang
mengalami sakit jiwa (psikosis)
- 200.000 orang atau
lebih mencoba melakukan bunuh diri
- 4 juta orang atau lebih mengalami
kepribadian anti social
- 500.000 orang
berurusan dengan lembaga-lembaga pengadilan
- 9 juta atau lebih orang kecanduan minum
minuman keras (alcohol)
- 1 juta orang atau
lebih menyalahgunakan obat0obatan terlarang
- 5.5 juta anak-anak
dewasa mengalami gangguan emosional.
8).
Perkembangan teknologi
Dengan perkembangan teknolohi yang sangat pesat, timbul
dua masalah penting, yang menyebabkan kerumitan struktur dan keadaan
masyarakat, yaitu sebagai berikut :
(1)
penggantian sebagian besar tenaga kerja dengan alat-alat mekanis-elektronik,
dan hal lain ini mau tidak mau menyebabkan pengangguran, dan
(2) bertambahnya
jenis-jenis pekerjaan dan jabatan baru yang menghendaki keahlian khusus dan
memerlukan pendidikan khusu pula bagi orang-orang yang hendak menjabatnya.
Kedua masalah utama ini menimbulkan
kebutuhan bagi orang-orang yang bersangkutan, terutama murid-murid disekolah,
untuk mendapatkan pengetahuan tentang berbagai pilihan jabatan dan cara
memilihnya dengan tepat. Hal ini menimbulkan kebutuhan pada mereka untuk
meminta bantuan kepada orang lain atau badan yang berwenang untuk
memecahkannya. Dan disinilah kebutuhan akan bimbingan itu terasa sangat
dibutuhkan.
9).
Kondisi moral
Kebebasan untuk menganut agama sesuai dengan keyakinan
masing-masing individu menyebabkan seorang individu berpikir dan menilai setiap
agama yang dianutnya. Kadang-kadang menilainya berdasarkan nilai-nilai moral
umum yang dianggapnya paling baik. Hal semacam ini kadang-kadang menimbulkan
keraguan akan kepercayaan yang telah diwarisinya dari orang tua mereka.
Dari pada itu, terutama pada para kaum muda, penilaian
keyakinan agama itu sering didasarkan atas kesenangan pribadi yang nyata yang
akan membawa kepada perasaan tertekan oleh norma-norma agama ataupun nilai
moral yang dianut oleh orangtuanya atau masyarakat terdekat. Ini
dibandingkannya dengan norma-norma yang telah diciptakan dalam kelompok mereka sendiri.
Dengan
demikian mereka akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan yang tidak mudah untuk
ditentukan, karena menyangkut hal yang sangat mendasar dan peka. Makin banyak
ragamnya ukuran penilaian, makin besar pula konflik yang diderita oleh individu
yang bersangkutan dan makin terasahlah kebutuhan akan bimbingan yang baik untuk
menanggulanginya.
10).
Kondisi social ekonomi
Perbedaan yang sangat besar dalam
faktor ekonomi di antara anggota kelompok campuran, menimbulkan masalah yang
berat. Masalah ini terutama sangat dirasakan oleh individu yang berasal dari
golongan ekonomi lemah, tidak mampu, atau golongan “rendahan”. Di kalangan
mereka, terutama anak-anak yang berasal dari social ekonomi lemah, tidak
mustahil untuk timbul kecemburuan social, perasaan rendah diri atau perasaan
tidak nyaman untuk bergaul dengan
anak-anak dari kelompok orang-orang kaya. Untuk menanggulanginya maslah ini
dengan sendirinya memerlukan adanya bimbingan, baik terhadap mereka yang datang
dari golongan yang kurang mampu atau pun mereka yang dari golongan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar