Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu
Setiap
Individu dilahirkan ke dunia ini mebawa hereditas tertentu.berarti kerakteristik individu diperoleh melalui
pewaris dari pihak orangtua.Karakteristik tersebutmenyangkut fisik(seperti
stuktur tubuh, warna kulit, dan bentuk rambut)dan psikis atau sifat-sifat
mental(emosi),kecerdasan dan bakat.
Lingkungan merupakan faktorpenting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu. Lingkungan itu meliputi fisik,psikis,sosial,dan religius.
Lingkungan merupakan faktorpenting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu. Lingkungan itu meliputi fisik,psikis,sosial,dan religius.
A. Hereditas
Hereditas
merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Hereditas
diartikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi,
baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (masa
pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewaris dari pihak orangtua melalui
gen-gen”. Setiap individu memulai
kehidupannya sebagai organisme yang bersel tunggal sel ini merupakan perpaduan
antara sel telur (ovum) yang berasal dari ibu dengan sperma (spermatozoid) yang
berasal dari ayah.
Setiap
sel tersebut memiliki inti sel (nucleus) yang sangat kecil. Inti sel benih
berlainan dengan sel yang lainnya (sel badan).sel-sel badan mempunyai fungsi
mengerakan otot, menghubungkan saraf, menahan keseimbangan dan sebagainya.
Sedangkan sel benih mempunyai fungsi yang istimewa dan khusus, yaitu fungsi
pertumbuhan (pembentukan organisme baru). Hanya sel-sel benih yang menentukan
penurunan sifat, sel-sel lain tidak menentukan sifat.
Setiap sel benih memiliki 48 kromosom, yaitu benda
seperti benang, yang berpasangan sebanyak 24 pasang.setiap kromosom
mengandungsejumlah gen-gen (unsure keturunan atau factor-faktor dasar dalam
pembawaan). Jumlah gen-gen dalam satu telur yang telah dibuahi sebanyak 10.000-15.000
buah.
Penurunan
sifat-sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui
prinsip-prinsip berikut:
1) Reproduksi,
yaitu bahwa penurunan sifat itu hanya berlangsung dengan melalui sel benih.
2) Konformitas,
yaitu proses penurunan sifat itu mengikuti pola dari jenis (spesies) generasi
sebelumnya.
3) Variasi,
yaitu bahwa proses penurunan sifat-sifat itu akan terjadi beraneka
(bervariasi).
4) Regresi
filial, yaitu bahwa penurunan sifat atau ciri-ciri itu cenderung ke arah
rata-rata.
B. Lingkungan
Lingkungan
adalah segala hal yang mempengaruhi individu, sehingga individu itu
terlibat/terpengaruhi. Semenjak
masa konsepsi dan masa-masa selanjutnya perkembangan individu dipengaruhi oleh
mutu makanan yang diterimanya, temperatur udara sekitarnya, suasana dalam keluarga, sikap-sikap orang sekitar, hubungan
dengan sekitar, suasana pendidikan (informal, formal, nonformal).
Urie
Bronfrenbrenner & Ann Crouter (Sigelman & Shaffer,1995:86) bahwa
lingkungan perkembangan merupakan “ berbagai peristiwa, situasi, atau kondisi
diluar organisme yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan
individu”. Lingkungan ini terdiri atas :
(A)
fisik yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada sekitar janin sampai
sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah, dan
(B) sosial, yaitu meliputi seluruh manusia
yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
Hampir
senanda dengan pengertian di atas, J.P. chaplin (1979:175) mengemukakan bahwa
lingkungan merupakan “totalitas atau keseluruhan aspek fenomena fisik dan
sosial yang mempengaruhiorganisme individu.”
Wasty
Soemanto (1983:80) berpendapat bahwa lingkungan diartikan secara (1) fisiologis
yang meliputi segala kondisi dan material jasmaniah; (2) psikologis yang
mencakup stimulasi yang diterima individu mulai masa konsepsi, kelahiran,
sampai mati, seperti sifat-sifat genetik; dan
(3) sosiokulturalyang mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi
eksternal dalam hubungan dengan perlakuan atau karya orang lain seperti
keluarga, pergaulan kelompok, pengajaran, dan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan ketiga pengertian di atas maka dapat
dimaksudkan dengan lingkungan perkembangan individu adalah “keseluruhan
fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi)fisik atau sosial yang mempengaruhi
atau dipengaruhi perkembanagn individu.”
Lingkungan
perkembangan yang akan dibahas berikut adalah menyangkut lingkungan
keluarga,sekolah, dan kelompok sebaya
1) Lingkungan
Keluarga
Keluarga
memiliki peranana yang sangat penting dalam mengembangkan pribadi anak.
Orangtua penuh kasih sayang, dan pendidikan tentang nilai-nilkai kehidupan,
baik agama maupun sosial budaya yang diberikan merupakan faktor yang kondusif
untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat.
Agama memberikan petunjuk tentang tugas dan
fungsi orangtua dalam merawat dan mendidik anak agar dalam hidupnya berada dalam jalan yang benar sehingga terhindar dari
malapetaka kehidupan baik diakhirat kelak.
Imam Al-ghazali dalam
kitab Ikhtisar Ihya Ulumuddin terjemahan Mochtar Rasjidi dan mochtar Jahja
(1966 : 189) mengemukakan anak merupakan amanat bagi orangtuanya, dia masih
suci laksana permata, baik atau buruknya perkembangan anak, amat bergantung
kepada baik buruknya pendidikan yang diberikan kepadanya.
Fungsi
keluarga dapat dikemukakan bahwa secara sosiopsikologis keluarga berfungsi sebagai
1.
Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya
2.
Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis
3.
Sumber kasih sayang dan penerimaan
4. Model pola prilaku
yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota
masyarakat
yang baik
5. Pemberi bimbingan
bagi pengembang perilaku yang secara sosial dianggap
tepat
6.Pembantu anak
dalam memecahkan masalah.
Pengaruh
keluarga terhadap perkembangan anak yaitu sebagai berikut :
a) Keberfungsian
keluarga
Sering dengan
perjalanan hidupnya yang diwarnai oleh faktor internal (kondisi fisik, psikis
dan moralitas para anggota keluarga) dan faktor eksternal ( perubahan sosial
budaya) maka masing-masing keluarga mengalami perubahan yang beragam.
b) Pola
hubungan orangtua-anak
Terdapat beberapa pola
hubungan antara orangtua-anak atau sikap dan perlakuan orangtua terhadap anak
yang masing-masing mempunyai pengaruh tersendiri terhadap anak.
c) Kelas
sosial dan status Ekonomi
Maccoby & Mc loyd
(sigelman & Shaffer, 1995: 396-397) telah membandingkan kelas menengah dan
atas dengan kelas bawah pekerja hasilnya menunjukan bahwa orangtua kelas bawah
atau pekerja cenderung :
(a) sangat menekankan
kepatuhan dan respek terhadap otoritas
(b) lebih restriktif
(keras) dan otoriter
(c) kurang memberikan
alasan kepada anak
(d) kurang bersikap
hangat dan memberikan kasih sayang kepada anak.
2) Lingkungan
sekolah
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program
bimbingan, pengajar dan latihan dalam membantu siswa agar mampu mengembangkan
potensinya baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional
maupun sosial.
Ada beberapa
alasan mengapa sekolah memainkan peranan yang berarti bagi perkembangan
kepribadian anak yaitu:
A. Para siswa harus hdir disekolah.
A. Para siswa harus hdir disekolah.
B. Sekolah
membeikan pengaruh kepada anak secara dini.
C. Anak-anak banyak
menghabiskan waktunya disekolah dari pada ditempat lain di luar rumah.
D. Sekolah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses.
E. Sekolah memberikan
kesempatan pertama kepada anak u ntuk
menilai dirinya dan kemampuannya secara realistik.
3) Kelompok Teman sebaya (Peer Group)
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial remaja (siswa) mempunyai peranana
yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial remaja (siswa) mempunyai peranana
yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya
Aspek
kepribadian remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul
dengan teman sebaya adalah sebagai berikut
A)
Social
Cognition : Kemampuan untuk memikirkan tentang
pikiran, perasaan, motif, dan tingkah laku dirinya dan orang lain.
B)
Konformitasi
: motif untuk menjadi sama, sesuai, atau seragam
dengan nilai-nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi) atau budaya teman sebaya.
C)
Kematangan
: siapnya suatu fungsikehidupan, baik fisik maupun
psikis untuk berkembang dan melakukan tugasnya.
Masalah Perkembangan
Individu
Setiap
individu dilahirkan kedunia dengan membawa hereditas tertentu. Karakteristik
individu diperbolehkan melalui pewaris dari pihak orangtuanya.
Menyangkut fisik (seperti stuktur tubuh, warna kulit dan bentuk rambut) dan psikis atau sifat-sifat mental (seperti emosi dan kecerdasan).
Hereditas merupakan aspek bawaan dan memiliki potensi untuk berkembang. Lingkungan (environment) merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu. Tugas-tugas perkembangan ini berkautan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang seyogiannya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.Hurlock (1981) mengemukakan bahwa tugas-tugas perkembangan merupakan social expectations (harapan-harapan sosial-masyarakat). Artinya setiap kelompok budaya mengharapakan para anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Menyangkut fisik (seperti stuktur tubuh, warna kulit dan bentuk rambut) dan psikis atau sifat-sifat mental (seperti emosi dan kecerdasan).
Hereditas merupakan aspek bawaan dan memiliki potensi untuk berkembang. Lingkungan (environment) merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu. Tugas-tugas perkembangan ini berkautan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang seyogiannya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.Hurlock (1981) mengemukakan bahwa tugas-tugas perkembangan merupakan social expectations (harapan-harapan sosial-masyarakat). Artinya setiap kelompok budaya mengharapakan para anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Tugas-tugas
perkembangan bagi setiap fase perkembangan dalam rentang kehidupan individu
dapat diuraikan sebagai berikut.
a.
Tugas
perkembangan Usiabayi kanak-kanak (0,0 - 6,0 tahun)
1. Belajar
berjalan.
2. Belajar
memakan makanan padat.
3. Belajar
berbicara.
4. Belajar
buang air kecil dan besar.
5. Belajar
belajar perbedaan jenis kelamin.
b.
Tugas
perkembangan Usia sekolah dasar (7,0 – 12 tahun)
1. Belajar
memperoleh keterampilan fisik untuk melakuakn permainan.
2. Belajar
membentuk sikap positif yang sehat terhadap dirnya sendiri.
3. Belajar
bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar
keterampilan dasar dalam membaca,menulis dan berhitung.
5. Belajar
memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin.
c.
Tugas
perkembangan usia remaja (13 – 19 tahun)
1. Menerima
fisiknya sendiri.
2. Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
3. Mengembangkan
keterampilan komunikasi interperesonal.
4. Mampu
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain secara wajar.
5. Menemukan
manusia model yang dijadikan pusat identifikasinya.
d.
Tugas
perkembangan usia dewasa awal (20- 40 tahun)
1. Mengembangkan
sikap, wawasan dan pengalaman nilai-nilai (ajaran) agama.
2. Memperoleh
atau memasuki pekerjaan.
3. Memilih
pasangan hidup.
4. Mulai
memasuki pernikahahn dan hidup berkeluarga.
5. Mengasuh,
merawat dan mendidik anak.
e.
Tugas
perkembangan usia dewasa madya (40 - 60 tahun)
1. Memantapkan
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama.
2. Mencapai
tanggung jawab sosial sebagai warga negara.
3. Membantu
anak yang remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang bertaggung jawab dan
bahagia.
4. Menerima
dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada aspek.
5. Memantapakn
keharmonisan hidup berkeluarga.
f.
Tugas
perkembangan usia dewasa tua(lensia 60 –mati)
1. Lebih
memantapkan diri dalam mengamalkan ajaran agama.
2. Mampu
menyesuikan dir dengan menurunkannya kemampuan dan kesehatan fisik.
3. Dapat
menyesuikan diri dengan masa pensiun.
4. Dapat
menyesuikan diri dengna kematian pasangan.
5. Membentuk
hubungan dengan orang lain yang sesuai.
Masalah perbedaan
individu
Keunikan
individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis
didalam aspek-aspek pribadinya.
Disekolah
sering kali tampak masalah perbedaan individu ini, misalnya ada siswa yang
sangat cepat dan ada yang lambat belajar, ada yang menonjol dalam kecerdasan
tertentu (seperti linguistik) tetapi kurang cerdas dalam bidang lain (seperti kinestetik).
Masalah kebutuhan
individu
Bepegangan
pada prinsipnya bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam memenuhi
kebutuhannya maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan perwujudan usaha
pemenuhan kebutuhan tersebut.
Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhandalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialpsikologis.
Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhandalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialpsikologis.
Hirarkhi
kebuthan itu meliputi fisiologis (biologis), rasa aman, pengakuan, penghargaan,
kognitif, estetika dan aktulisasi diri.Hirarkhi kebutuhan itu dapat digambarkan
dalam bentuk kotak sebagai berikut.
Aktualisasi Diri
|
Estetika
|
Kognitif
|
Penghargaan
|
Pengakuan & kasih
sayang
|
Rasa aman
|
Kebutuhan biologis
|
a. Kebutuhan
biologis
Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar. Kebutuhan ini berfungsi
untuk mempertahankan hidupnya secara fisik.
b. Kebutuhan
rasa aman
Kebutuhan
in sangat penting bagi setiap orang, baik anak, remaja, maupun dewasa
c. Kebutuhan
akan pengakuan dan kasih sayang
Kebutuhuan
ini dapat diekspresikan dalam berbagai cara seperti : persaudaraan,
persahabatan,atau pergaulan yang lebih luas
d. Kebutuhan
akan penghargaan
Jika
seseorang telah merasa diakui maka dia akan mengembangkan kebutuhan akan
perasaan berharga. Kebutuhan ini meliputi dua kategori (1) harga diri dan
(2)penghargaan dari orang lain
e. Kebutuhan
kognitif
Secara
alami manusia memiliki hasrat ingin memperoleh pemahaman tentang sesuatu.
Hasrat ini memulai berkembang sejak akhir usia bayi dan masa kanak-kanak.
f. Kebutuhan
fisik
Kebutuhan
estetika (order & beauty) merupakan ciri orang yang sehat mentalnya.
Melalui kebutuhan inilah manusia dapt mengembangkan kretivitasnya dalam bidang
seni,arsitektur,tata busana,tata boga dan tata rias
g. Kebutuhan
aktualisasi diri
Kebutuhan
ini merupakan puncak dari hirarkhi kebutuhan manusia yaitu perwujudan potensi
dan kapasitas secara penuh maslow berpendapat bahwa manusi dimotovasi untuk
menjadi segala sesuatu yang dia mampu untuk menjadi (he are motivated to become
all he are capable of becoming).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar