Jumat, 28 September 2012

bimbingan konseling bab 9

Faktor-faktor yang  mempengaruhi perkembangan individu
Setiap Individu dilahirkan ke dunia ini mebawa hereditas tertentu.berarti  kerakteristik individu diperoleh melalui pewaris dari pihak orangtua.Karakteristik tersebutmenyangkut fisik(seperti stuktur tubuh, warna kulit, dan bentuk rambut)dan psikis atau sifat-sifat mental(emosi),kecerdasan dan bakat.
Lingkungan merupakan faktorpenting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu. Lingkungan itu meliputi fisik,psikis,sosial,dan religius.
A.    Hereditas
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Hereditas diartikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang diwariskan  orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (masa pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewaris dari pihak orangtua melalui gen-gen”. Setiap individu memulai kehidupannya sebagai organisme yang bersel tunggal sel ini merupakan perpaduan antara sel telur (ovum) yang berasal dari ibu dengan sperma (spermatozoid) yang berasal dari ayah.
Setiap sel tersebut memiliki inti sel (nucleus) yang sangat kecil. Inti sel benih berlainan dengan sel yang lainnya (sel badan).sel-sel badan mempunyai fungsi mengerakan otot, menghubungkan saraf, menahan keseimbangan dan sebagainya. Sedangkan sel benih mempunyai fungsi yang istimewa dan khusus, yaitu fungsi pertumbuhan (pembentukan organisme baru). Hanya sel-sel benih yang menentukan penurunan sifat, sel-sel lain tidak menentukan sifat.
Setiap sel benih memiliki 48 kromosom, yaitu benda seperti benang, yang berpasangan sebanyak 24 pasang.setiap kromosom mengandungsejumlah gen-gen (unsure keturunan atau factor-faktor dasar dalam pembawaan). Jumlah gen-gen dalam satu telur yang telah dibuahi sebanyak 10.000-15.000 buah.
Penurunan sifat-sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui prinsip-prinsip berikut:
1)      Reproduksi, yaitu bahwa penurunan sifat itu hanya berlangsung dengan melalui sel benih.
2)      Konformitas, yaitu proses penurunan sifat itu mengikuti pola dari jenis (spesies) generasi sebelumnya.
3)      Variasi, yaitu bahwa proses penurunan sifat-sifat itu akan terjadi beraneka (bervariasi).
4)      Regresi filial, yaitu bahwa penurunan sifat atau ciri-ciri itu cenderung ke arah rata-rata.

B.     Lingkungan
Lingkungan adalah segala hal yang mempengaruhi individu, sehingga individu itu terlibat/terpengaruhi. Semenjak masa konsepsi dan masa-masa selanjutnya perkembangan individu dipengaruhi oleh mutu makanan yang diterimanya, temperatur udara sekitarnya, suasana dalam  keluarga, sikap-sikap orang sekitar, hubungan dengan sekitar, suasana pendidikan (informal, formal, nonformal).
Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter (Sigelman & Shaffer,1995:86) bahwa lingkungan perkembangan merupakan “ berbagai peristiwa, situasi, atau kondisi diluar organisme yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas :
(A) fisik yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada sekitar janin sampai sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah, dan
 (B) sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
Hampir senanda dengan pengertian di atas, J.P. chaplin (1979:175) mengemukakan bahwa lingkungan merupakan “totalitas atau keseluruhan aspek fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhiorganisme individu.”
Wasty Soemanto (1983:80) berpendapat bahwa lingkungan diartikan secara (1) fisiologis yang meliputi segala kondisi dan material jasmaniah; (2) psikologis yang mencakup stimulasi yang diterima individu mulai masa konsepsi, kelahiran, sampai mati, seperti sifat-sifat genetik; dan  (3) sosiokulturalyang mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungan dengan perlakuan atau karya orang lain seperti keluarga, pergaulan kelompok, pengajaran, dan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan  ketiga pengertian di atas maka dapat dimaksudkan dengan lingkungan perkembangan individu adalah “keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi)fisik atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembanagn individu.”
Lingkungan perkembangan yang akan dibahas berikut adalah menyangkut lingkungan keluarga,sekolah, dan kelompok sebaya
1)      Lingkungan Keluarga
Keluarga memiliki peranana yang sangat penting dalam mengembangkan pribadi anak. Orangtua penuh kasih sayang, dan pendidikan tentang nilai-nilkai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat.
    Agama memberikan petunjuk tentang tugas dan fungsi orangtua dalam merawat dan mendidik anak agar dalam  hidupnya berada dalam  jalan yang benar sehingga terhindar dari malapetaka kehidupan baik diakhirat kelak.
Imam Al-ghazali dalam kitab Ikhtisar Ihya Ulumuddin terjemahan Mochtar Rasjidi dan mochtar Jahja (1966 : 189) mengemukakan anak merupakan amanat bagi orangtuanya, dia masih suci laksana permata, baik atau buruknya perkembangan anak, amat bergantung kepada baik buruknya pendidikan yang diberikan kepadanya.
Fungsi keluarga dapat dikemukakan bahwa secara sosiopsikologis keluarga berfungsi sebagai
1. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya
2. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis
3. Sumber kasih sayang dan penerimaan
4. Model pola prilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota
masyarakat yang baik
5. Pemberi bimbingan bagi pengembang perilaku yang secara sosial dianggap
tepat
6.Pembantu anak dalam  memecahkan  masalah.
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak yaitu sebagai berikut :
a)      Keberfungsian keluarga
Sering dengan perjalanan hidupnya yang diwarnai oleh faktor internal (kondisi fisik, psikis dan moralitas para anggota keluarga) dan faktor eksternal ( perubahan sosial budaya) maka masing-masing keluarga mengalami perubahan yang beragam.
b)      Pola hubungan orangtua-anak
Terdapat beberapa pola hubungan antara orangtua-anak atau sikap dan perlakuan orangtua terhadap anak yang masing-masing mempunyai pengaruh tersendiri terhadap anak.
c)      Kelas sosial dan status Ekonomi
Maccoby & Mc loyd (sigelman & Shaffer, 1995: 396-397) telah membandingkan kelas menengah dan atas dengan kelas bawah pekerja hasilnya menunjukan bahwa orangtua kelas bawah atau pekerja cenderung :
(a) sangat menekankan kepatuhan dan respek terhadap otoritas
(b) lebih restriktif (keras) dan otoriter 
(c) kurang memberikan alasan kepada anak
(d) kurang bersikap hangat dan memberikan kasih sayang kepada anak.
2)      Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajar dan latihan dalam membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional maupun sosial.
Ada beberapa alasan mengapa sekolah memainkan peranan yang berarti bagi perkembangan kepribadian anak yaitu:
A. Para siswa harus hdir disekolah.
B. Sekolah membeikan pengaruh kepada anak secara dini.
C. Anak-anak banyak menghabiskan waktunya disekolah dari pada ditempat lain di luar rumah.
D. Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses.
E. Sekolah memberikan kesempatan pertama  kepada anak u ntuk menilai dirinya dan kemampuannya secara realistik.
3)   Kelompok Teman sebaya (Peer Group)
       Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial remaja (siswa) mempunyai peranana
yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya
Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya adalah sebagai berikut
A)    Social Cognition : Kemampuan untuk memikirkan tentang pikiran, perasaan, motif, dan tingkah laku dirinya dan orang lain.
B)    Konformitasi : motif untuk menjadi sama, sesuai, atau seragam dengan nilai-nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi) atau budaya teman sebaya.
C)    Kematangan : siapnya suatu fungsikehidupan, baik fisik maupun psikis untuk berkembang dan melakukan tugasnya.

Masalah Perkembangan Individu
Setiap individu dilahirkan kedunia dengan membawa hereditas tertentu. Karakteristik individu diperbolehkan melalui pewaris dari pihak orangtuanya.
Menyangkut fisik (seperti stuktur tubuh, warna kulit dan bentuk rambut) dan psikis
atau sifat-sifat mental (seperti emosi dan kecerdasan).
Hereditas merupakan aspek bawaan dan  memiliki potensi untuk berkembang. Lingkungan (environment) merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu.
Tugas-tugas perkembangan ini berkautan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang seyogiannya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.Hurlock (1981) mengemukakan bahwa tugas-tugas perkembangan merupakan social expectations (harapan-harapan sosial-masyarakat). Artinya setiap kelompok budaya mengharapakan para anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Tugas-tugas perkembangan bagi setiap fase perkembangan dalam rentang kehidupan individu dapat diuraikan sebagai berikut.
a.      Tugas perkembangan Usiabayi kanak-kanak (0,0 - 6,0 tahun)   
1.      Belajar berjalan.
2.      Belajar memakan makanan padat.
3.      Belajar berbicara.
4.      Belajar buang air kecil dan besar.
5.      Belajar belajar perbedaan jenis kelamin.

b.      Tugas perkembangan Usia sekolah dasar (7,0 – 12 tahun)
1.      Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakuakn permainan.
2.      Belajar membentuk sikap positif yang sehat terhadap dirnya sendiri.
3.      Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4.      Belajar keterampilan dasar dalam membaca,menulis dan berhitung.
5.      Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin.

c.       Tugas perkembangan usia remaja (13 – 19 tahun)
1.      Menerima fisiknya sendiri.
2.      Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
3.      Mengembangkan keterampilan komunikasi interperesonal.
4.      Mampu bergaul dengan teman sebaya atau orang lain secara wajar.
5.      Menemukan manusia model yang dijadikan pusat identifikasinya.

d.      Tugas perkembangan usia dewasa awal (20- 40 tahun)
1.      Mengembangkan sikap, wawasan dan pengalaman nilai-nilai (ajaran) agama.
2.      Memperoleh atau  memasuki pekerjaan.
3.      Memilih pasangan  hidup.
4.      Mulai memasuki pernikahahn dan hidup berkeluarga.
5.      Mengasuh, merawat dan mendidik anak.

e.       Tugas perkembangan usia dewasa madya (40 - 60 tahun)
1.      Memantapkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama.
2.      Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara.
3.      Membantu anak yang remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang bertaggung jawab dan bahagia.
4.      Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada aspek.
5.      Memantapakn keharmonisan hidup berkeluarga.

f.       Tugas perkembangan usia dewasa tua(lensia 60 –mati)
1.      Lebih memantapkan diri dalam mengamalkan ajaran agama.
2.      Mampu menyesuikan dir dengan menurunkannya kemampuan dan kesehatan fisik.
3.      Dapat menyesuikan diri dengan masa pensiun.
4.      Dapat menyesuikan diri dengna kematian pasangan.
5.      Membentuk hubungan dengan orang lain yang sesuai.

Masalah perbedaan individu
Keunikan individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis didalam aspek-aspek pribadinya. Disekolah sering kali tampak masalah perbedaan individu ini, misalnya ada siswa yang sangat cepat dan ada yang lambat belajar, ada yang menonjol dalam kecerdasan tertentu (seperti linguistik) tetapi kurang cerdas dalam bidang lain (seperti kinestetik).
Masalah kebutuhan individu
Bepegangan pada prinsipnya bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam memenuhi kebutuhannya maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut.
Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhandalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialpsikologis.
Hirarkhi kebuthan itu meliputi fisiologis (biologis), rasa aman, pengakuan, penghargaan, kognitif, estetika dan aktulisasi diri.Hirarkhi kebutuhan itu dapat digambarkan dalam bentuk kotak sebagai berikut.
Aktualisasi Diri
Estetika
Kognitif
Penghargaan
Pengakuan & kasih sayang
Rasa aman
Kebutuhan biologis

a.       Kebutuhan biologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar. Kebutuhan ini berfungsi untuk mempertahankan hidupnya secara fisik.


b.      Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan in sangat penting bagi setiap orang, baik anak, remaja, maupun dewasa
c.       Kebutuhan akan pengakuan dan kasih sayang
Kebutuhuan ini dapat diekspresikan dalam berbagai cara seperti : persaudaraan, persahabatan,atau pergaulan yang lebih luas
d.      Kebutuhan akan penghargaan
Jika seseorang telah merasa diakui maka dia akan mengembangkan kebutuhan akan perasaan berharga. Kebutuhan ini meliputi dua kategori (1) harga diri dan (2)penghargaan dari orang lain
e.       Kebutuhan kognitif
Secara alami manusia memiliki hasrat ingin memperoleh pemahaman tentang sesuatu. Hasrat ini memulai berkembang sejak akhir usia bayi dan masa kanak-kanak.
f.       Kebutuhan fisik
Kebutuhan estetika (order & beauty) merupakan ciri orang yang sehat mentalnya. Melalui kebutuhan inilah manusia dapt mengembangkan kretivitasnya dalam bidang seni,arsitektur,tata busana,tata boga dan tata rias
g.      Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini merupakan puncak dari hirarkhi kebutuhan manusia yaitu perwujudan potensi dan kapasitas secara penuh maslow berpendapat bahwa manusi dimotovasi untuk menjadi segala sesuatu yang dia mampu untuk menjadi (he are motivated to become all he are capable of becoming).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar